Selasa, 13 Januari 2015

MAKALAH TENTANG AL-QURAN



AL-QUR’AN
MAKALAH
Di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pengantar Studi Islam”
Dosen Pembimbing :
Fauzi, S. Sos, MA
Di susun oleh :
           Joni
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IBNU SINA
                                             BATAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
                                 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunia-nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar Studi Islam yang insyaallah tepat pada waktunya.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dosen Fauzi, S. Sos, MA.  Mata pelajaran kuliah Pengantar Studi Islam, yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin, penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan format yang telah di tentukan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca

Batam, 2 Desember 2014

                                                                                                     Penulis



  



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i                     
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang.......................................................................................... 4
B.  Rumusan masalah...................................................................................... 5
C.  Tujuan Pembelajaran.................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Al-Qur’an................................................................................ 7
B.  sejarah Kodifikasi Al-Qur’an..................................................................... 9
C.  Isi Pokok Ajaran Al-Qur’an....................................................................... 11
D.  Fungsi Tujuan dan Kedudukan Al-Qur’an................................................ 12
BAB III PENUTUP
A.  Kesimpulan.....................................................................................................15                              
B.  Saran.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
            Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril.
            Dan sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.
            Al-Qur’an dalam pengumpulannya mempunyai dua tahap yaitu tahap petama pengumpulan Al-qur’an dalam arti menghafal Al-Qur’an pada masa Nabi, tahap kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an, hal ini dinamakan penghafalan dan pembukuan Al-Qur’an.
            Setelah Wafatnya Nabi Muhammad SAW, proses pengmpulan Al-Qur’an terus dilaksanakan oleh para khalifah sehingga terbentuklah Mushaf Usmani seperti yang ada pada saat sekarang ini.
             Penyebaran islam bertambah luas  membuat para Qurra pun tersebar dan memiliki latar bealakang yang berbeda sehingga menimbulkan perbedaan dalam membaca Al-Qur’an. Hal ini menimbullkan kecemasan dikalangan sahabat. Sehingga Khalifah Usman bin Affan memerintahkan keempat orang quraisy yaitu, Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Keempat orang tersebutlah yang ditugas untuk menyalin dan memperbanyak Al-Qur’an dengan satu pedoman dalam cara-cara membacanya, hal ini telah di sepakati oleh para sahabat.
Dan Al-Qur’an juga memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai hubungan yang pasti dalam fenomena-fenomena kehidupan, hal ini diantaranya mukjizat, akidah, ibadah, mu’amalah, akhlak, hukum, sejarah, dan dasar-dasar sains.  
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat disayangkan jika umat Islam tidak tahu apa itu Al-Qur’an tersebut. Hal inilah penulis berkeinginan membahas tentang Al-quran
  1. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Al-Qur’an ?
2.      Bagaimana Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an ?
3.      Bagaimana isi pokok ajaran Al-Qur’an ?
4.      Apa fungsi, tujuan dan kedudukan Al-Qur’an ?
  1. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an tersebut.
2.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah kodifikasi Al-Qur’an.
3.      Untuk mengetahui Bagaimana isi pokok ajaran Al-Qur’an.
4.      Untuk mengetahui fungsi, tujuan dan kedudukan Al-Qur’an.






BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril.
Dan sebagai Wahyu pertama yang diterima RasulullahSAW, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan sampai sekarang masih terjaga keasliannya.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian Al-Qur’ yaitu :
  1. Menurut ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam.
  2. Manna’al-Qathan , ia mendefenisikan Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dan beribadah dalam membacanya.
  3. Ali Ashabuni, Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang mengandung mukjizat yag diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan Rasul dengan perantara malikat jibril. Mukjizat adalah sesuatu yang membuat laanna lemah atau membujuk agar orang untuk beriman
Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah SAW. Mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian secara Etimologi ( bahasa ) dan pengertian menurut terminology ( istilah )
Al-Qur’an menurut Etimologi ( bahasa ) yaitu bacaan atau yang dibaca. Kata Al-Qur’an  adalah bentuk mashddar dari fi’il qara’a yang diartikan dengan arti isim maf’ul, yaitu ( yang dibaca atau bacaan ).
Pengertian diatas dapat kita baca dalam surah Al-Qiyamah ayat 17-18 sebagai berikut :
اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَه وَقُرْانَه . فَإِﺫَﺍ قَرَأْ نَه فَاتَّبِعْ قُرْانَه (القيامة : 17-18)
Artinya: "Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (Q.S. Al- Qiyamah, 17-18)
Menurut imam syarii Al-Qur’an bukan berasal dari qara’a karena Al-Qur’an berasal dari sang pencipta atau allah yang menamai ciptaannya
Al-Qur’an menurut terminology ( istilah ) adalah nama bagi kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang ditulis dalam mushhaf. Secara lengkap Dr.Bakhri Syaikh Amin mendefenisikan Al-Qura’an sebagai berikut :
القرآن هو كلام الله المعجز المنزل على خاتم الأنبياء والمرسلين بواسطة الأمين جبريل عليه السلام المكتوب في المصاحف المحفوظ في الصدور المنقول إلينا بالتواتر المتعبد بتلاوته المبدوء بسورة الفاتحة والمختتم بسورة الناس
               Artinya:  "
               “Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang mengandung kemukjizatan, yang diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, melalui perantaraan malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf, dihafal di dalam dada, disampaikan kepada kita secara mutawatir, membacanya memiliki nilai ibadah, (disusun secara sistematis) mulai dari surat al-Fatihah sampai surat al-Nas”.

Al-Quran adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW. Maka tidak ada seorangpun manusia atau jin, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama yang sanggup membuat yang serupa dengan Al-Qur’an. mereka tidak akan mampu membuatnya. Allah SWT telah mengisyaratkan hal itu dalam ayat berikut :

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya untuk memperkuat kerasulannya dan sebagai kemukjizatannya yang abadi, telah diturunkannya itu mempunyai fungsi dan tujuan  bagi umat manusia.

B.                 Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an
Al- Qur’an tidak  diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsu-angsur selama  22 tahun 2 bulan 22 hari.  Para ulama membagi masa turunnya Al-qur’an  ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan perode Madinah.
Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun yaitu masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat makkiyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah yang berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada waktu itu disebut surat Madaniyah.
Al- Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat menurut hafsh, 6.262 ayat menurut riwayat Ad-dur, atau 6.214 ayat menurut riwayat Warsy. Ayat 0 ayat yang turun pada periode mekkah ( ayat Makkiyah ) sekitar 4.780 ayat yang tercakup dalam 86 surah. Ayat-ayat yang turun pada periode Madinah ( ayat Madaniyah ) sekitar 1.456 ayat yang tercakup dalan 28 surah

Al- Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui berbagai cara, antara lain :
  1. Malikat Jibril memasukkan wahyu itu  kedalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Nabi saw tiba-tiba saja merasakan wahyu itu telah berada didalam hatinya
  2. Malikat Jibril menampakkan dirinya sebagai manusia laki-laki dan mengucapkan kata-kata dihadapan Nabi SAW.
  3. Wahyu turun kepada Nabi SAW seperti gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW cara inilah yang paling berat dirasakan, sampai-sampai Nabi SAW mencucurkan keringat meskipun wahyu itu turun dimusim dingin yang sangat dingin.
  4. Malikat jibril turun membawa wahyu dengan menampakkan wujud yang aslinya. Setiap kali mendapat wahyu Nabi SAW lalu menghafalnya. Beliau dapat mengulangi wahyu yang diterima tepat seperti apa yang telah disampaikan jibril kepadanya.
Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an  sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan sejak Al-Qur’an diturunkan setiap kali saat Nabi SAW menerima wahyu, Nabi SAW langsung membacakannya dihaapan para sahabat. Karena Nabi SAW memang diperintahkan untuk mengajarkan Al- Qur’an kepada mereka.
Disamping itu Nabi SAW menyuruh mereka untuk menghafalkan ayat-ayat yang telah diajarkan, Nabi SAW juga memerintahkan para shabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang.
Saat Rasulullah SAW masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang.
Pengumpulan Al- Qur’an  pada zaman Nabi Muhammad SAW terdapat dua cara yaitu :
1.      para sahabat langsung menghafalkannya setiap kali Rasulullah SAW menerima wahyu.
2.      para sahabat menulis langsung wahyu yang diturunkan dari Allah SWT kepada Nabi SAW selama kurun waktu kurang lebih 23 tahun
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya terdapat perang yang sangat besar ( perang Ridda ). Dan menewaskan para hafish yang signifikan. Hal ini membuat Umar bin khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur’an.
Al- Qur’an  yang pada saat itu tersebar kepada para sahabat Abu Bakar. Abu Bakar menyuruh Zaid bin Zabit untuk mengkordinir. Setelah selesai, yang menyimpan mushaf tersebut adalah  Abu Bakar.
Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al- Qur’an, yang menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang berbeda-beda.   Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut, ia ingin menyalin dan membukukan Al-Qur’an atau menjadikan mushaf. Dalam melakukan pembukuan ini   Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Hingga pada saat ini Al- Qur’an  yang kita pakai adalah hasil dari transformasi pada zaman Usman bin Affan.
Sehingga tidak lagi terjadi perbedaan pembacaaan Al- Qur’an  maka Al- Qur’an  diberi harakat. Pemberian harakat ini dilakukan karena banyak orang yang masuk islam tidak paham dengan Al- Qur’an  berbeda dengan orang arab yang sudah mengenal Al- Qur’an, ang memberikan harakat pada Al- Qur’an   adalah Abu Al-aswan Adwali namun belum sempurna sehingga disempurnakan oleh Nashir bin Ashim dan Yahya bin Ya’mar.

C.                Isi Pokok Ajaran Al-Qur’an 
Al- Qur’an adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang mengandung petujuk-petunjukbagi umat manusia. Al- Qur’an  diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al- Qur’an tidak hanya diturunkan hanya untuk suatu umat atau untuk suatu abad, tetapi untuk seluruh umat manusia dan untuk sepanjang masa. oleh karena itu, luas ajaran-ajarannya sama dengan luasnya umat manusia.
Begitu luasnya objek ssasaran Al- Qur’an  secara garis besar, pokok-pokok isi Al- Qur’an  itu meliputi :
1.            Masalah akidah                             7.   Masalah hokum
2.            Masalah ibadah                             8.   Masalah sejarah
3.            Masalah mu’amalah                      9.    Masalah sains
4.            Masalah akhlak
5.            Masalah hokum





D.                Fungsi, Tujuan dan Kedudukan Al-Qur’an
Adapun fungsi dan tujuan Al- Qur’an  diturunkan sebagai berikut :
1.            Sebagai petunjuk manusia
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Al- Qur’an  memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syari’ah, dan akhlak. Dan Allah SWT telah menugaskan Rasul SAW untuk memberikan keterangan yang  lengkap.
2.         Sumber pokok ajaran Islam
Allah SWT telah menjelaskan dengan firmannya, antara lain :
QS :Al-An’am:38
Description: http://c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/6_38.png
                                                                          
               Sudah tidak disangkal lagi bahwa didalam Al- Qur’an  Allah telah menerangkansegala sesuatu yang diperlukan manusia, baik didunia maupun di akhirat.
                Di dalam Al- Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan kaidah-kaidah syari’at serta hokum-hukumnya yang cocok untuk diterapkan didalam disegala zaman dan tempat, serta diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Tidak dibatasi untuk suatu golongan atau suatu bangsa saja.
                Dan didalam Al- Qur’an, Allah menerangkan hukumyang menyeluruh ( kully ), akidah yang tegas, dalil atau hujjah yang kuatdan akuratuntuk menyatakan kebenaran agama Islam. Karena itulah, maka Al- Qur’an  dapat berlaku sepanjang zaman, hokum-hukumnya yang menyeluruh terus dijadikan sumber hokum bagi hokum-hukum yang lain.

3.         Peringatan dan pelajaran bagi manusia
                         Di dalam Al- Qur’an  , banyak terdapat kisah para Nabi atau Rasul beserta umatnya. Ada yang mengungkapkan kebaikan-kebaikannya yaitu kepatuhan dan ketaatan umat kepada Rasulnya, dan ada yang mengungkapkan keburukan-keburukannya yaitu keingkarandan kesembongan umat kepada Rasulnya.
                          Kesemuanya itu merupakan peringatan an pelajaran bagi kita. Kisah-kisah dalam Al- Qur’an  tidak hanya dimaksudkan untk menguraikan sejarah, melainkan yang terpenting ialah menggambarkan bagaimana cara yang ditempuholeh para Nabidan Rasul terdahuludalam mengembangkan dan menyeru kepada kebenaran.
                          Dan bagaimana tantangan dan penderitaan yang mereka hadapi yang merupakan peringatan dan pelajaranyang sangat berharga bagi para penegak agama yang membawa kebenaran yang hakiki.


Adapun kedudukan Al- Qur’an  dalam Islam              
                  Bagi umat islam bahwa Al- Qur’an  adalah sumber yang asasi bagi syari’at ( hokum) islam. Dari Al- Qur’an  lah dasar-dasar hokum islam beserta cabang-cabangnya digali.
                  Agama islam, agama yang dianut oleh ratusan juta jiwa diseluruh dunia merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya didunia dan di akhirat kelak.
                  Agama islam datang dengan Al- Qur’an membuka lebar-lebar mata manusia, agar mereka menyadari jati diri dan hakikat keberadaan mereka dipentas bumi ini. Dan juga mereka tidak terlena dengan kehidupan ini, sehingga mereka tidak menduga bahwa hdup merekahanya dimulai dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian.
                   Al- Qur’an   mengajak mereka berpikir tentang kekuasaan Allah, untuk mencapai kebahagiaan hidup diakhirat kelak manusia memerlukan peraturan-peraturan untuk mencapaihal tersebut.









BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah saw. Mempunyai dua pengertian , yaitu pengertian secara Etimologi ( bahasa ) dan pengertian menurut terminology ( istilah )
Al- Qur’an tidak  diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara berangsu-angsur selama  22 tahun 2 bulan 22 hari.  Para ulama membagi masa turunnya Al-qur’an  ini di bagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan perode Madinah.
Kodifikasi atau pengumpulan Al- Qur’an  sudah dimulai sejak zaman Rasulullah saw, Saat Rasulullah saw masih hidup, ada beberapa orang yang ditunjuk untuk menulis Al-Qur’an yaitu Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab. Nabi juga memerintahkan para sahabat utuk menuliskannya diatas pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dankeping-keping tulang.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, pada masa kekhalifahannya terdapat perang yang sangat besar ( perang Ridda ). Dan menewaskan para hafish yang signifikan. Hal ini membuat Umar bin khatab sangat khawatir, ia menyuruh Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur’an.
Pada masa Usman bin Affan terdapat keragaman dalam membaca Al- Qur’an, yang menyebabkan adanya perbedaan dialek antara suku-suku yang berbeda-beda.   Usman bin Affan khawatir dengan perbedaan tersebut, ia ingin menyalin dan membukukan Al-Qur’an atau menjadikan mushaf. Dalam melakukan pembukuan ini   Usman bin Affan menyuruh Zaid bin Zabit, Abdullah bin Azzubar, Said bin Al-ash, Abdulrahman bin Al-harisi bin hysam. Hingga pada saat ini Al- Qur’an  yang kita pakai adalah hasil dari transformasi pada zaman Usman bin Affan.
Adapun isi pokok ajaran islam yaitu Masalah akidah                              Masalah hokum, Masalah ibadah, Masalah sejarah, Masalah mu’amalah, Masalah sains, Masalah akhlak, Masalah hokum.
Adapun fungsi dan tujuan Al- Qur’an  diturunkan sebagai berikut, petunjuk bagi mausia, sumber pokok ajaran islam, peringatan dan pelajaran bagi manusia.

          Adapun kedudukan Al- Qur’an  dalam Islam sebagai sumber yang asasi bagi syari’at ( hokum) islam. Dan peraturan-peraturan bagi setiap umat muslim untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.


B.     SARAN
Sebagai penyusun, penulis merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.








DAFTAR PUSTAKA

1.         H.p Akhmad Yasin. 2002. Modul Pendidikan Islam. Diponegoro
        Wilian.

1 komentar: